Tubuh manusia mempuyai struktur organisasi yang bertingkat-tingkat mulai dari atom, molekul, senyawa dan bertambah ukuran dan kompleksitasnya menjadi sel dan jaringan, organ dan sistem organ. Sistem inilah yang membentuk tubuh manusia secara keseluruhan. Sistem organ tubuh:
1. Jantung, darah, dan pembuluh darah termasuk kardiovaskuler;
2. Kulit, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar minya, tergolong organ integumentum;
3. Syaraf pusat, tepi, dan indera;
4. Otot rangka, polos, dan jantung;
5. Jalan nafas dan paru tergolong respirasi;
6. Tulang keras dan tulang rawan;
7. Kelenjar hormon atau endokrin;
8. Kelenjar, cairan limpa, pembuluh limpa;
9. Pencernaan yang di dalamnya ada lambung, usus, hati termasuk empedu, pancreas;
10. Reproduksi di dalamnya ovarium, testis, sel-sel, salurn, organ tambahan, yaitu prostate, kelenjar semen, uterus.
1. Syaraf tepi
a. Syaraf kepala – syaraf pembauan (olfactorius) – syaraf penglihatan (opticus) – otot penggerak bola mata: occulomotorius, trochlearis, abducens – sensoris kepala, wajah, otot pengunyah (trigeminus) – otot penggerak mimik wajah (facialis) – pendengaran dan keseimbangan (oktavus) – kelenjar ludah, pencecap, otot menelan (glossopharyngeus) – alat-alat dalam (vagus): jantung, paru, liver, usus, ginjal dll. – otot bahu- otot tengkuk (accessorius) – otot penggerak lidah (hipoglossus).
b.
c. Syaraf spinal
|


|


v. 3 syaraf ekor
2. Syaraf pusat:
Otak besar – otak kecil – dan batang otak – sumsum lanjutan – sumsum tulang belakang – segmen leher – segmen dada – segmen pinggang – segmen sakral – segmen ekor.
1. Syaraf otonom: Syaraf taksadar, mengatur fungsi organ-organ dalam yang vital, seperti:
· syaraf simpatis;
· syaraf para simpatis;
· pembauan;
· pencecapan;
· pendengaran;
· penglihatan
· indera;
Syaraf motorik adalah berfungsi untuk mengatur gerakan otot. Syaraf sensorik yang mengantarkan rngsngan dari reseptor menuju ke pusat pengolah rangsangan. Ada lagi syaraf jaras aferen, yaitu semua syaraf yang mengantarkan informasi dari syaraf tepi ke syaraf pusat. Ada pula syaraf jaras eferen yang berlawanan, yaitu mengantarkan informasi dari syaraf pusat ke syaraf tepi. Terdapat dalam satu urat syaraf bisa berisi berbagai jenis syaraf tersebut menjadi satu. Sebagai contoh, tombol kesehatan di daerah siku bagian dalam ada urat syaraf ulnaris yang mengutus gerakan-gerakan jari-jari tangan dan indera perasanya.
- Berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun kepada penderita, keluarga, dan lingkungannya serta mengacu kepada al-Qur’an dan as-Sunnah Rasulullah yang mengungkap, bahwa sumber kebaikan takwa dan kejahatan penyakit adalah hati, maka dapat disebutkan: orang yang hatinya tidak bersih, yaitu terdapat sifat atau prilaku iri ria, dengki hasud akan mudah mengindap penyakit. Penyakit tersebut sebagai bentuk kritik atau koreksi atau bentuk teguran ‘dosa’ dari Allah SWT. Bahkan kalau sudah datang teguran berkali-kali tidak mengupayakan perubahan atas diri manusia itu, maka tidak mustahil datanglah azab kepada (orang) yang bersangkutan. Indikasinya adalah mereka diberi penderitaan yang berkepanjangan, sikap yang ditunjukkannya seperti menyalahkan Tuhan dan tetap optimis dapat disembuhkan oleh dokter-dokter kenamaan. Inilah penderitaan yang bakal berkepanjangan, baik pada saat di dunia maupun di akhirat yang akan datang.
Koreksi, kritik, teguran maupun ujian yang Allah SWT berikan kepada manusia biasanya berupa indikator alamiah maupun indikator lainnya. Indikator alamiah biasanya tampak seiring dengan perjalanan usia seseorang, seperti: rambut mulai memutih, kulit keriput, tulang/badan sudah tidak sanggup mengangkat beban berat, maka (penglihatan) tidak setajam ketika muda. Indikator lainnya adalah berbagai penyakit yang ringan (gatal-gatal) sampai yang berat (koma). Penyakit, kesukaran, dan kelaparan merupakan musibah yang kasat mata dan sering dikeluhkan oleh manusia. Padahal kesulitan maupun kemudahan merupakan musibah yang Tuhan ujikan kepada manusia. Musibah adalah ujian yang biasanya diberikan kepada umat manusia yang beriman kepada Allah SWT. Azab adalah ujian yang ditimpakan atas orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT. Jika Tuhan menguji orang-orang yang percaya sepenuhnya, baik berupa kesukaran dan kemudahan, maka Tuhan membiarkan orang-orang yang tidak percaya atas hukum-Nya dengan berbagai kesenangan. Firman Allah SWT menggambarkan, di dunia ini ada mahluk yang selalu taat kepada Allah SWT yang disebut TaQWa, ada pula yang sering mengingkari nikmat-Nya, yang disebut kaum pembangkang atau kafir. Orang bisa membangkang/kafir, karena hatinya keras atau takkabur atau sombong. Mereka yang berprilaku menyombongkan diri adalah di dalam hatinya terdapat penyakit fi qulubihim maradun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar